
Madrid —Hidup hingga usia lebih dari satu abad mungkin terdengar luar biasa bagi kebanyakan orang. Namun bagi Maria Branyas, perempuan asal Spanyol yang sempat menyandang gelar salah satu manusia tertua di dunia, umur panjangnya justru hasil dari kebiasaan yang sangat sederhana.
Maria meninggal dunia pada 2024 di usia 117 tahun. Setelah kepergiannya, para peneliti dari Instituto Josep Carreras, Spanyol, meneliti tubuh dan DNA-nya untuk memahami apa yang membuatnya bisa hidup begitu lama dan tetap sehat hingga usia lanjut. Hasil studi ini baru dipublikasikan pada 2025 dan menarik perhatian dunia kesehatan.
Menurut hasil penelitian, rahasia umur panjang Maria tidak hanya berasal dari faktor genetika, tetapi juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan kondisi mental yang stabil. Tubuhnya menunjukkan tanda-tanda biologis yang luar biasa, termasuk metabolisme yang efisien dan tingkat peradangan tubuh yang sangat rendah, dua hal yang sangat penting dalam memperlambat proses penuaan.
Peneliti juga menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh Maria tetap kuat hingga usia senja. Ia mampu melawan infeksi tanpa menunjukkan reaksi berlebihan dari sistem imun, yang sering kali menjadi penyebab masalah kesehatan pada orang lanjut usia. Lebih menarik lagi, analisis menunjukkan bahwa usia biologis tubuh Maria sekitar 20 tahun lebih muda dibanding usia sebenarnya. Artinya, meskipun kalender menunjukkan angka 117, kondisi tubuhnya menyerupai orang berusia 90-an.
Dari sisi mikrobioma, Maria juga memiliki komposisi bakteri usus yang sehat. Jenis bakteri baik seperti Bifidobacterium ditemukan dalam kadar tinggi di sistem pencernaannya — sesuatu yang biasanya menurun pada usia tua. Hal ini diyakini membantu menjaga daya tahan tubuh dan proses penyerapan nutrisi dengan baik.
Namun, bukan hanya faktor biologis yang membuat Maria bisa hidup panjang. Sejak muda, ia dikenal memiliki gaya hidup sederhana dan pikiran yang tenang. Ia tidak pernah merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan selalu berusaha menjaga hubungan harmonis dengan keluarganya. Dalam banyak kesempatan, Maria disebut sebagai sosok yang penuh rasa syukur dan jarang mengeluh. Ia tidak terlalu khawatir soal hal-hal kecil dan lebih memilih menikmati setiap hari apa adanya.
Para ahli menilai, cara berpikir positif seperti itu bisa memberi efek besar pada tubuh. Pikiran yang tenang membantu menjaga keseimbangan hormon dan menurunkan stres kronis — dua hal yang terbukti berdampak pada kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh. Kombinasi antara pola hidup bersih, emosi stabil, dan kondisi tubuh yang sehat secara alami menjadi kunci utama umur panjangnya.
Peneliti memang mengingatkan bahwa hasil studi ini berasal dari satu individu, sehingga tidak bisa dijadikan patokan mutlak bagi semua orang. Namun, temuan tentang Maria Branyas membuka pandangan baru bahwa rahasia panjang umur tidak selalu rumit. Kadang, jawabannya justru ada pada cara hidup yang sederhana, penuh rasa syukur, dan seimbang antara tubuh dan pikiran.